Sungai Penuh – detektifspionase.com |
Selasa 24 Juni 2025
Kemarahan dan kekecewaan terus membara di tengah masyarakat Desa Maliki Air, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh. Warga menilai, kepemimpinan Kades Fitri Zadopa sarat dengan praktik dugaan korupsi yang selama ini seolah tak tersentuh hukum.
“Laporan kami ke Inspektorat dan Kejaksaan terkait dugaan penyelewengan dana desa tahun anggaran 2023–2024 belum juga ditindaklanjuti. Ini membuat kami bertanya-tanya, apakah hukum hanya tajam ke bawah?” ujar salah satu warga yang ikut melapor.
Warga bahkan menyebut desa mereka kini ibarat “sarang korupsi” yang dilindungi kekuasaan. Kepala desa tetap bebas menjalankan aktivitas seperti biasa, seolah tak pernah ada masalah. Padahal, masyarakat telah mengantongi sejumlah bukti penting yang telah dilaporkan ke aparat penegak hukum.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Jika perlu, kami akan lanjutkan laporan ke Kejati dan Polda Jambi. Kami mohon kepada awak media untuk membantu memfasilitasi langkah kami demi keadilan,” ungkap warga lainnya.
Situasi di Desa Maliki Air pun kian memanas. Warga menuntut kejelasan dan keadilan atas laporan yang telah mereka layangkan. Kekecewaan pun kian mendalam saat mereka menilai tidak ada tindakan nyata dari Inspektorat dan Kejaksaan Negeri atas dugaan yang selama ini diperjuangkan.
Masyarakat berharap, penegakan hukum dapat ditegakkan tanpa pandang bulu. Mereka ingin melihat bahwa hukum bukan hanya berlaku bagi rakyat kecil, tetapi juga kepada pejabat desa yang diduga menyalahgunakan kewenangan.
Facebook Comments