Aslori Ilham : Permainan Kelompok Mengatasnamakan Warga Bisa Ganggu Hubungan Baik PLTA dan Desa
Kerinci, detektifspionase.com – Polemik antara sekelompok warga Pulau Pandan dengan pihak PLTA Kerinci kembali mencuat, terkait kompensasi yang menyangkut aliran sungai di wilayah terdampak proyek. Aslori, Humas PLTA Kerinci, akhirnya angkat bicara guna meluruskan informasi yang berkembang di lapangan maupun di media sosial.
“Waalaikum salam bang... silakan saja kalau abang ingin membantu, kami sangat senang. Sekarang memang masih musim kemarau, jadi wajar kalau debit air agak kurang,” ujar Aslori saat dikonfirmasi tim jurnalis detektifspionase.com melalui pesan WhatsApp, Kamis 10 Juli 2025.
Aslori menegaskan bahwa angka kompensasi sebesar Rp5 juta per kepala keluarga merupakan hasil kesepakatan bersama antara pihak PLTA dengan Kepala Desa dan Lembaga Adat dua desa terdampak.
“Maaf bang, angka Rp5 juta itu kan sudah hasil kesepakatan bersama. Siapa sih yang tidak mau dapat uang besar tanpa kerja? Saya juga mau bang, tapi faktanya, ini justru dimainkan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan masyarakat. Mereka bahkan mempengaruhi keluarganya agar jangan menerima kompensasi. Anehnya, kalau Rp300 juta mereka mau terima,” ujar Aslori.
Ia menyayangkan adanya dugaan permainan kelompok tertentu yang memanfaatkan isu kompensasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok. PLTA Kerinci berharap permasalahan ini tidak berkelanjutan dan segera menemukan titik temu demi keberlangsungan hubungan baik antara perusahaan dan warga sekitar.
Penulis: Dap
Editor: Dap
Facebook Comments