Kasus Korupsi PJU Kerinci Kian Panas: Peluang Tersangka Baru Menguat, Mahasiswa & LSM Ancam Kawal Hingga Darah Penghabisan

KERINCI detektifspionase.com– Skandal mega korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) senilai Rp 5,4 miliar di Kabupaten Kerinci terus menggelinding bak bola api yang siap membakar siapa saja yang terlibat. Dari total anggaran, sekitar Rp 2,7 miliar diduga raib masuk kantong gelap para oknum. Masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh kini menanti, siapa lagi yang bakal terseret setelah 10 tersangka resmi diumumkan Kejaksaan Negeri Sungai Penuh.
Informasi yang beredar menyebutkan, sejumlah anggota DPRD Kerinci bahkan unsur pimpinan dewan telah dipanggil sebagai saksi. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Tomy Ferdian menegaskan, peluang adanya tersangka baru sangat terbuka lebar. “Minimal dua alat bukti cukup, maka siapa pun akan kami tetapkan sebagai tersangka. Tidak ada yang kebal hukum,” tegas Tomy di PN Jambi, dikutip dari Jambi Independent.
Deretan tersangka yang sudah ditetapkan mulai dari oknum pejabat Dishub hingga lima pihak swasta. Namun publik menilai, ini baru puncak gunung es. Aktivis mahasiswa dan LSM mendesak agar kasus ini tidak berhenti di level bawahan. Mereka menuding DPRD, Sekwan, hingga Konsultan Pengawas Proyek PJU sebagai aktor penting yang wajib ikut diproses hukum.
“Dewan, sekwan, dan konsultan pengawas jangan dibiarkan bebas. Harus segera ditetapkan tersangka. Kalau tidak, ini jelas tebang pilih,” tegas Ketua HMI Kerinci-Sungai Penuh, Edilan, Senin (8/9/2025).
Nada serupa juga dilontarkan Ketua LSM Semut Merah, Aldi Agnopiandi. Ia mendesak Jamwas Kejagung turun tangan langsung ke Sungai Penuh. “Jangan sampai ada mafia hukum bermain. Kami mendesak tersangka baru segera ditetapkan. Kalau perlu kami akan turun ke jalan lagi,” ancamnya.
Kasus korupsi PJU Kerinci kini bukan lagi sekadar perkara hukum, tetapi sudah menjadi amarah kolektif rakyat. Satu pesan jelas: jangan coba-coba main mata dengan korupsi, karena mahasiswa, LSM, dan masyarakat bersumpah akan mengawal kasus ini hingga titik darah penghabisan.
Penulis: Dap
Editor: Dap
Facebook Comments