Chinos Logo

KERINCI detektif spionase.com – Dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran 2023 kian menyeruak ke permukaan. Tak tanggung-tanggung, tiga ketua partai politik besar di Bumi Sakti Alam Kerinci disebut-sebut ikut menikmati aliran dana haram proyek senilai miliaran rupiah tersebut.

Mereka adalah Irwandri (Gerindra), Boy Edwar (Golkar), dan Muksin Zakaria (PAN). Ketiganya bukan tokoh sembarangan: Irwandri kini menjabat Ketua DPRD Kerinci, Boy Edwar sebagai Wakil Ketua, sementara Muksin Zakaria merupakan anggota DPRD periode 2024–2029.

Selain tiga nama besar itu, sedikitnya 13 anggota DPRD periode 2019–2024 juga ikut dilaporkan ke Kejaksaan Agung RI oleh LSM Semut Merah, LSM Garansi, dan Advokat PERADAN. Bahkan, Sekwan JA dan konsultan perencanaan AK disebut masuk dalam pusaran kasus.

“Ya, benar, tiga ketua Parpol besar di Kabupaten Kerinci diduga kecipratan fee proyek PJU,” ujar salah satu sumber terpercaya, Senin (25/8/2025).

Dari keterangan yang dihimpun, proyek yang awalnya diusulkan Dinas Perhubungan senilai Rp 460 juta (untuk tiga titik PJU), justru melonjak drastis hingga Rp 5,4 miliar setelah digodok di DPRD. Pasca pemotongan pajak dan biaya konsultan, tersisa sekitar Rp 4,4 miliar. Diduga, sekitar 15 persen fee proyek dialirkan ke sejumlah anggota dewan.

Ketua LSM Semut Merah, Aldi Agnopiandi, menegaskan bahwa dugaan praktik korupsi ini tidak bisa ditutup-tutupi dengan dalih “pengembalian dana”.

“Ini jelas tindak pidana korupsi sebagaimana diatur UU Tipikor. Kami minta Kejagung segera ambil alih dan tuntaskan perkara ini,” tegas Aldi.

Sejauh ini, 10 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Sungai Penuh. Namun, dugaan keterlibatan elit politik membuat kasus ini kian menarik untuk ditunggu kelanjutannya.

Hingga berita ini diturunkan, Irwandri, Boy Edwar, dan Muksin Zakaria belum memberikan keterangan resmi.

Penulis: Dap

Editor: Dap